Banyak yang mengatakan bahwa apalah
arti sebuah nama. Padahal nama merupakan ciri atau tanda agar orang lain
dapat mengenal satu sama lain. Hal ini telah Allah jelaskan dalam Al
Quran.
“Hai
Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan
(beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum
pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia” (QS Maryam 7)
Melihat
keterangan tersebut, para ulama bersepakat bahwa wajib hukumnya untuk
memberikan nama kepada seorang anak yang baru lahir, entah itu anak
laki-laki ataupun perempuan. Dengan tidak memiliki nama atau identitas,
seseorang akan dikatakan sebagai seorang yang majhul atau tidak dikenal.
Lalu
bagaimana sebaiknya cara dalam memberikan nama kepada seorang anak
karena sesungguhnya nama yang menjadi referensi sangatlah banyak? Nah
berikut ini ada tuntunan yang tepat dalam memilih atau memberikan nama
kepada anak.
1. Terdiri Dari Dua Suku Kata
Sangat
disarankan untuk menamai anak dengan sebuah nama yang terdiri dari dua
suku kata seperti Abdullah atau Abdurrahman. Seperti yang diterangkan
oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Imam Muslim dan Abu Dawud bahwa Allah
SWT sangat menyukai kedua nama tersebut.
Melalui
kedua nama tersebut menandakan ketundukan atau penghormatan dari
makhluk kepada penciptanya. Rasulullah SAW pun memberikan nama kepada
anak dari pamannya (Abbas r.a) dengan nama Abdullah r.a.
Dari
data yang berhasil dikumpulkan, tercatat bahwa para sahabat di jaman
Rasul hampir 300 orang memiliki nama “Abdullah”. Bahkan menurut sejarah,
salah satu anak yang lahir dari kalangan Anshor pun bernama Abdullah,
tepatnya Abdullah bin Zubair r.a.
2. Memiliki Makna Hamba Allah
Akan
lebih baik jika penamaan pada anak menggunakan nama yang menunjukkan
penghambaan kepada Allah SWT seperti menggunakan nama-nama Allah yang
baik dan terkumpul dalam Asmaul Husna. Contohnya seperti Abdus Salam,
Abdul Ghoniy dan yang lainnya. Orang yang pertama kali menggunakan
nama-nama tersebut untuk anaknya adalah Ibn Marwan bin Al Hakim yang
juga merupakan sahabat Rasul.
Namun
penamaan ini tidak digunakan oleh kalangan orang syiah. Bahkan mereka
mengharamkan nama tersebut tersemat pada diri mereka beserta
anak-anaknya. Alasannya karena orang yang telah membunuh Ali bin Abi
Thalib bernama Abdurrahman bin Muljam sehingga mereka membenci nama
Abdurrahman.
3. Menggunakan Nama Para Nabi
Selain
menggunakan nama-nama yang menunjukkan penghambaan kepada sang
pencipta, kita juga diperbolehkan menamai anak-anak kita dengan nama
para Nabi. Ulama-ulama pun memperbolehkannya dengan harapan bisa menjadi
orang yang shaleh seperti halnya para Nabi.
Dari
riwayat Yusuf bin Abdis Salam, ia menuturkan, “Sesungguhnya Rasulullah
SAW menamai diriku dengan Yusuf” (HR Bukhari). Dan sudah barang tentu
sebaik-baik nama Nabi yang bisa kita sematkan pada anak lelaki kita
tidak lain adalah Muhammad bin Abdillah SAW.
Para
ulama sedikit memiliki perbedaan tentang boleh tidaknya menggabungkan
dua nama seperti nama Rasulullah dengan nama kunyahnya. Contoh seperti
Muhammad Abul Qasim.
Keterangan
yang jelas nampak dari Ibnul Qayyim Al Jauziyah r.a yang berkata, “Dan
yang benar adalah pemberian nama dengan namanya (Muhammad) adalah boleh.
Sementara menggunakan kunyahnya merupakan sebuah pelarangan dan
sebaiknya dihindari.
4. Menggunakan Nama Orang Shalih
Cara
yang selanjutnya adalah dengan menggunakan nama orang shalih dari kaum
muslimin. Berdasarkan hadist Mughirah bin Syubah ra.a dikatakan bahwa
Nabi bersabda, “Sesungguhnya mereka memberikan nama (pada anak mereka)
dengan nama-nama para nabi dan orang-orang shaleh.” (HR Muslim)
Sebagian
besar dari para sahabat pun menamakan anak-anaknya dengan nama para
sahabat yang syahid di medan pertempuran Badr. Begitu pun dengan para
anak perempuan yang dinamai dengan para istri nabi maupun shahabiyah
yang membela agama lewat berbagai cara.
Kini
sudahkah kita memiliki keputusan untuk memberikan nama yang tepat untuk
anak? Jika masih bingung maka carilah referensi tentang kumpulan
nama-nama islami yang sedikitnya bisa mempercerah kita dalam memilih
nama yang bagus, baik dari segi pemaknaan maupun harapan yang
dipanjatkan untuk anak tersebut.
Sumber : kabarmakkah.com
0 Response to "Untuk Para Calon Ibu, Simak 4 Tuntunan Islam Dalam Menamai Anak "
Posting Komentar