Aiptu Mustamin (57) mendadak jadi buah bibir di Kota Makassar.
Bukan karena keberhasilan menangkap penjahat, melainkan karena pekerjaan sambilannya yang tak seperti polisi pada umumnya.
Aiptu Mustamin yang bertugas sebagai anggota Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polsek Ujung Pandang ini, rupanya juka bekerja sebagai tukang tambal ban.
Mustamin yang telah 37 tahun menjadi polisi, menekuni pekerjaan sambilannya sebagai tukang tambal ban sekitar 20 tahun.
Bagi pria asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ini, menjadi tukang tambal ban adalah sebuah hobi sekaligus olahraga untuk mengisi hari kosongnya.
Meski hanya berpangkat Aiptu dan nyambi menjadi tukang tambal ban dalam, tapi siapa sangka, Mustamin mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga sukses.
Mustamin memiliki seorang istri bernama Nursin (53), tiga orang putra dan seorang putri.
Tiga putranya kini telah bekerja, dua orang mengikuti jejak sang ayah menjadi anggota polisi dan bertugas sebagai Kanit Intel, dan Penyidik Tipikor di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Sementara putra sulungnya yang merupakan anak angkatnya, kini telah bekerja di sebuah perusahaan di Jepang, dan putri bungsunya lebih memilih menemani sang Ibu.
Mustami mengatakan, menyekolahkan anaknya menjadi seorang polisi murni karena usaha dia dan putra-putranya itu.
"Ada yang bilang kalau anak polisi itu gampang jadi polisi juga, tapi saya tidak berpikir seperti itu, saya didik mereka dan mereka berusaha sendiri hingga bisa jadi polisi, yang kerja di Jepang juga begitu," kata dia.
Ada tiga hal yang selalu dipegang teguh oleh Mustamin dalam menjalani hidup bersama keluarganya yaitu kejujuran, kesabaran dan melaksanankan segala perintah Allah.
"Jika kita jujur dan selalu menjalankan perintah Allah, kita pasti akan diberi jalan." pungkasnya.
Tiga putranya kini telah bekerja, dua orang mengikuti jejak sang ayah menjadi anggota polisi dan bertugas sebagai Kanit Intel, dan Penyidik Tipikor di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Sementara putra sulungnya yang merupakan anak angkatnya, kini telah bekerja di sebuah perusahaan di Jepang, dan putri bungsunya lebih memilih menemani sang Ibu.
Mustami mengatakan, menyekolahkan anaknya menjadi seorang polisi murni karena usaha dia dan putra-putranya itu.
"Ada yang bilang kalau anak polisi itu gampang jadi polisi juga, tapi saya tidak berpikir seperti itu, saya didik mereka dan mereka berusaha sendiri hingga bisa jadi polisi, yang kerja di Jepang juga begitu," kata dia.
Ada tiga hal yang selalu dipegang teguh oleh Mustamin dalam menjalani hidup bersama keluarganya yaitu kejujuran, kesabaran dan melaksanankan segala perintah Allah.
"Jika kita jujur dan selalu menjalankan perintah Allah, kita pasti akan diberi jalan." pungkasnya.
Meski kini tiga anaknya tinggal jauh dari Mustamin, namun ia mengaku anak-anaknya itu tak pernah lupa untuk pulang menjenguknya.
"Mereka selalu pulang menjenguk saya dan ibunya, beberapa minggu lalu mereka datang," kata dia.
Tak hanya mampu menyekolahkan anak bermodal gajinya sebagai anggota kepolisian dan sebagai tukang tambal ban, Mustamin juga rupanya mampu membeli sebuah mobil.
Kini ia memiliki sebuah mobil sedan warna silver yang ia peroleh dengan kredit.
"Yah sedikit-sedikit adalah, itu mobil juga bukan saya, cuma dipinjam sama penjualnya," kata Mustamin sambil tertawa. (*)
"Mereka selalu pulang menjenguk saya dan ibunya, beberapa minggu lalu mereka datang," kata dia.
Tak hanya mampu menyekolahkan anak bermodal gajinya sebagai anggota kepolisian dan sebagai tukang tambal ban, Mustamin juga rupanya mampu membeli sebuah mobil.
Kini ia memiliki sebuah mobil sedan warna silver yang ia peroleh dengan kredit.
"Yah sedikit-sedikit adalah, itu mobil juga bukan saya, cuma dipinjam sama penjualnya," kata Mustamin sambil tertawa. (*)
0 Response to "Nyambi Jadi Tukang Tambal Ban, Aiptu Mustamin Sekolahkan Anaknya Hingga Jadi Polisi"
Posting Komentar