InfoMrMr - Wacana soal harga rokok yang bakal dinaikkan menjadi Rp 50 ribu per-bungkusnya menjadi polemik bagi masyarakat.
Namun, anggota Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun menyatakan bahwa pemerintah harus bisa lebih waspada tentang rencana di balik wacana tersebut.
Misbakhun menyatakan bahwa pemerintah harus diberi peringatan supaya tak terjebak dengan
kampanye anti-rokok yang merupakan kepentingan asing.
“Saya bukan perokok. Tapi saya harus ingatkan agenda asing yang hendak menghabisi industri rokok kita,” ucapnya.
Politikus yang berasal dari partai Golkar tersebut menjelaskan bahwa pemerintah akan membuat industri rokok Indonesia jadi bangkrut bila benar menuruti ide tersebut.
“Jika pabrikan rokok gulung tikar, maka jutaan pekerja di sektor tembakau akan menganggur, dan catatan kemiskinan Indonesia akan semakin besar. Para petani tembakau jelas kena imbasnya dan berdampak pada perekonomian nasional,” jelasnya.
Related Posts :
Suci Haid Sebelum Subuh, Boleh Puasa Meski Belum Mandi Wajib?
Bagaimana jika ada wanita yang sampai malam masih mengalami haid, lantas menjelang subuh, ketika waktu sahur mendapati sudah suci namun… Read More...
Cara Buat Es Gabus
Kamu yang lahir di era 80-90an pasti akrab dengan es satu ini. Namanya es gabus, hanya dibungkus plastik tipis saja tapi selalu diburu a… Read More...
Tanda-tanda Terkena Kanker Servis
Penyakit yang timbul di serviks atau leher rahim, dapat menjadi masalah yang sangat serius bagi wanita. Kehadiran penyakit ini sangat… Read More...
Karena yang Menemanimu dari Nol adalah yang Patut Diperjuangkan
Senja sore pun berlalu, berganti dengan gelapnya malam yang indah, suasana lirihan angin yang sedang menari, dan kicauan jangkrik yang men… Read More...
Tinggal Berdekatan, Dua Wanita ini Tak Sadar Jika Mereka adalah Ibu dan Anak
Lei Xurong, seorang wanita dari negaraTiongkok bertemu dengan ibu kandungnya setelah 39 tahun terpisah.
Pertemuan yang berlangsun… Read More...
0 Response to "Rencana Jahat di balik Wacana Rokok Mahal untuk Tumbangkan Industri Indonesia"
Posting Komentar