Pada mulanya, menurut penelusuran berita ini digulirkan usai adanya usulan dari Kepala PKEKK Fakkesmas UI, Hasbullah Thabrany.
Ia mengatakan bahwa menurut survei yang dilakukan menunjukkan bahwa akan terjadi penurunan sampai dengan 72 persen pengguna rokok bila harga dinaikkan.
Selanjutnya, opini tersebut dikembangkan kembali menjadi sebuah berita yang disebarluaskan serta meminta pendapat para pejabat-pejabat lainnya.
Kegaduhan mulai diciptakan dan dikelola untuk bisa menjadikannya sebagai amunisi kampanye di tahun 2019 mendatang.
Menurutnya, terdapat sebuah kelompok yang sudah memfasilitasi untuk dapat menulis berita tersebut menjadi viral.
Melanjutkan pernyataannya, menaikkan harga rokok menjadi salah satu cara yang cukup efektif untuk kelompok penentang menyerang pemerintah. Hal tersebut lantaran rokok menjadi salah satu yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
Bahkan, rokok dianggap sebagai kebutuhan pokok yang sejajar dengan beras atau bahan bakar dengan ratusan triliun penerimaan negara.
Industri rokok akan jadi terancam melakukan efisiensi pekerja karena adanya pengurangan permintaan dari konsumen. Tentu hal ini akan membuat pengangguran jadi bertambah secara drastis.
0 Response to "Ternyata Wacana Rokok Rp 50 ribu hanya Upaya Usik Kinerja Jokowi"
Posting Komentar